Dulu, dunia kami sempat berhenti Kami pernah gagal dalam mencintai, dihancurkan harapan, dan kehilangan arah. Kami sempat percaya bahwa cinta hanyalah luka yang diulang-ulang, dan hati yang retak takkan pernah bisa utuh kembali.

Tapi waktu, dengan caranya yang ajaib, menuntun kami pada sesuatu yang tak pernah kami duga satu sama lain.

Kami bertemu di titik paling rapuh, saat harapan tinggal separuh dan keyakinan nyaris luruh.
Namun perlahan, kami saling merajut ulang mimpi yang sempat tercerai-berai. Ternyata, pertemuan ini bukan kebetulan, ini jawaban dari doa-doa yang tak pernah kami tahu sedang mengarah pada nama yang sama.

Kini kami berdiri, bukan sebagai dua orang yang sempurna, tapi sebagai dua jiwa yang saling memilih dengan sadar meski tahu cinta butuh usaha, meski masa lalu pernah meninggalkan luka.

Kami bersyukur, karena setelah segala duka, kami menemukan tawa yang paling tulus di mata satu sama lain. Dan kini kami tahu, rumah itu bukan sekadar tempat rumah adalah seseorang yang membuatmu merasa cukup untuk menetap.

Dengan penuh rasa syukur dan hati yang dipenuhi bahagia, kami mengundangmu untuk menjadi saksi dari awal yang baru ini sebuah pernikahan yang lahir dari perjalanan panjang, dan cinta yang akhirnya pulang.